Tuesday, July 28, 2015

Memperbaiki Setrika Listrik

setrika listrik
Kebanyakan setrika listrik yang rusak sebenarnya masih bisa diperbaiki dengan mudah, kerusakannya rata-rata hanya itu-itu saja. Namun karena orang enggan atau mungkin tidak mengerti bagaimana cara memperbaikinya maka banyak setrika listrik yang kelihatannya masih mulus statusnya sudah berubah menjadi “bangkai” peralatan elektronik, padahal belum tentu ia layak untuk dianggap sebagai bangkai...

Tentang dan cara kerja setrika listrik.
Sedikit uraian tentang setrika listrik yang akan dijelaskan di sini mungkin dapat membantu memberikan gambaran sehingga mempermudah bagi mereka yang mau mencoba untuk belajar memperbaiki setrika listrik.
Cara kerja setrika listrik sebenarnya sama saja dengan cara kerja peralatan elektronik lainnya yang menghasilkan panas dengan energi listrik.  Dasarnya adalah memanfaatkan panas yang ditimbulkan oleh kawat nikelin ketika dialiri listrik.  Serupa dengan itu peralatan elektronik lain yang juga memanfaatkan panas kawat nikelin ketika dialiri listrik adalah : Solder listrik, kompor listrik, rice-cooker, hot water-dispenser dan lain-lain.
Pada setrika listrik kawat nikelin dalam ukuran tertentu dililitkan pada suatu wadah.  Ukuran dan panjang kawat itu telah ditentukan sedemikian rupa sehingga dari ujung yang satu ke ujung lainnya terdapat resistansi yang akan menentukan bilangan Watt-nya.  Ini karena pada kawat nikelin terdapat resistansi jenis yang khas sebagaimana juga pada kawat-kawat dari bahan lainnya (setiap kawat dari bahan yang berbeda mempunyai resistansi jenis yang berbeda-beda pula).

Pada setrika listrik model terdahulu yang tidak mempunyai pengaturan panas otomatis wadah tempat kawat dililitkan berbentuk pipih dan diisolasi dengan menggunakan isolator mika yang tahan terhadap panas tinggi, lalu dijepitkan di antara dua lempeng besi penyalur panas.
Pada setrika listrik otomatis wadah lilitan kawat berbentuk batang dan ditempatkan di dalam selongsong logam berlekuk (mengikuti bentuk setrika).  Antara lilitan kawat dengan selongsong berlekuk itu diberi isolasi dari bahan semen khusus, sehingga tidak terjadi kontak listrik antara keduanya.  Selongsong berlekuk dengan lilitan kawat nikelin di dalamnya inilah yang disebut dengan elemen pemanas.

skema rangkaian setrika listrik

Pengaturan panas pada setrika listrik otomatis memanfaatkan sifat besi yang memuai ketika terkena panas dan menyusut ketika dingin. Ada lempengan kecil besi khusus yang sifat pemuaiannya tinggi jika terkena panas (sering disebut automatic-iron) ditempelkan pada satu bagian penyalur panas di badan setrika. Lempengan kecil automatic-iron ini terhubung secara fisik dengan sebuah leaf-switch.  Dalam kondisi normal hingga batas suhu tertentu leaf-switch menyambungkan aliran listrik untuk diberikan kepada elemen pemanas sehingga proses pemanasan pun terjadi.
Apabila panas pada setrika telah mencapai suhu tertentu tingkat pemuaian automatic-iron akan mencapai taraf yang mampu untuk menekan leaf-switch sehingga kontaknya akan berpindah dan memutus aliran listrik ke elemen pemanas.  Karena itu proses pemanasan pun dihentikan dan suhu setrika akan berangsur-angsur menurun.
Turunnya suhu pada setrika akan membuat automatic-iron kembali menyusut sehingga tekanan kepada leaf-switch berkurang, pada batas tertentu leaf-switch akan kembali menyambungkan aliran listrik untuk elemen pemanas.  Begitulah proses otomatisasi pengaturan panas pada setrika listrik.
Derajat panas yang membuat automatic-iron menggerakkan leaf-switch bisa diatur dengan sebuah penyetel kelenturan lempengan automatic-iron, inilah pengatur putar suhu yang terdapat pada setrika listrik.
Untuk melengkapi penjelasan, berikut ini disertakan gambar bagian dalam dari sebuah setrika listrika pada umumnya.

gambar bagian-bagian setrika listrik

Pada gambar (A) diperlihatkan bagian belakang setrika setelah penutupnya dibuka.  Ada tiga terminal sambungan yaitu 1, 2, dan 3.
Terminal 1 adalah terminal untuk menautkan satu kaki elektroda + dari lampu indikator.  Terminal ini juga terhubung ke satu elektroda + elemen pemanas dan kontak out leaf-switch.
Terminal 2 adalah terminal “common” (umum) untuk menautkan sambungan common kabel AC dan satu kaki elektroda lampu indikator lainnya.   Terminal ini juga terhubung ke elektroda common dari elemen pemanas.
Terminal 3 adalah terminal untuk menautkan sambungan + dari kabel AC.  Terminal ini juga terhubung ke kontak in leaf-switch.

Pada gambar (B) diperlihatkan bagian atas setrika setelah knob-putar diangkat/dilepas.  Untuk membuka bagian dalam setrika, mur yang terdapat di lubang baut harus dilepas, setelah itu baut-baut pada terminal 1, 2, dan 3 juga harus dibuka untuk melepaskan sambungan-sambungan kabel dan lampu indikator yang tertaut kepadanya.
“a” adalah lampu indikator.

Pada gambar (C) tampak bagian dalam setrika. “b” adalah selongsong berlekuk elemen pemanas, dan “c” adalah lempengan kecil automatic-iron.

Gambar (D) memperlihatkan setelan kelenturan automatic-iron.

Pada gambar (E) diperlihatkan bagian tumpukan di antara leaf-switch. “e” adalah kontak leaf-switch yang tersembunyi di bagian bawah.

Kerusakan umum setrika listrik dan cara memperbaikinya.
Umumnya setrika listrik otomatis mempunyai kerusakan-kerusakan sebagai berikut :
  • 1.Tidak panas, lampu indikator tidak menyala
  • 2.Tidak panas, tetapi lampu indikator menyala
  • 3.Kadang-kadang panas kadang-kadang tidak
  • 4.Fungsi otomatis tidak bekerja sehingga setrika menjadi terlalu panas.
Kerusakan pada poin pertama biasa disebabkan oleh putusnya kabel AC dan ini merupakan kerusakan yang paling sering terjadi.
Untuk memastikannya kabel AC setrika perlu di-test, yaitu dengan menggunakan AVO-meter pada posisi OhmX1.  Setiap ujung dari kabel AC di-test apakah tersambung ke ujung lainnya. Biasanya salah satu bagian di dalam kabel AC itu ada yang putus.
Jika sudah dapat dipastikan bahwa di dalam kabel AC sudah ada yang putus, ganti saja dengan yang baru.
Perhatikanlah bahwa kabel AC setrika berbeda dengan kabel AC perangkat elektronik lainnya.  Ia mempunyai lapisan pelindung panas di sepanjang bagian luarnya, karena itu kabel AC setrika adalah khusus, jika rusak tidak bisa diganti dengan sembarang kabel AC.
Penyebab lain kerusakan pada poin pertama adalah buruknya kondisi kontak leaf-switch.
Kondisi kontak leaf-switch yang buruk bisa diperbaiki dengan cara menyelipkan amplas halus di antara kedua bagian kontak (atas dan bawah) yang saling menempel, lalu digosok-gosok perlahan.  Jika sudah dilakukan terhadap satu bagian maka dilakukan kepada bagian lainnya dengan cara membalik permukaan amplas lalu digosok-gosok lagi.  Setelah cukup, ada baiknya bagian kontak leaf-switch itu disemprot sedikit dengan pembersih kontak (contact-cleaner).
Perlu dicatat bahwa kasus kontak leaf-switch yang buruk sangat jarang terjadi pada setrika-setrika keluaran merk terkenal. Ini biasanya terjadi pada setrika-setrika murahan dengan kwalitas leaf-switch yang tidak prima.

Kemungkinan kerusakan pada poin kedua hanya bisa disebabkan oleh satu hal : Elemen pemanas yang sudah rusak (putus).
Elemen pemanas dapat di-test dengan AVO-meter pada posisi OhmX1, taruh kedua ujung tuas tester di kedua terminal sambungan elemen pemanas.  Jika jarum penunjuk bergerak berarti elemen pemanas masih baik, tetapi jika tidak bergerak maka berarti elemen pemanas sudah rusak.
Elemen pemanas bisa diganti karena dijual di toko-toko listrik/parts elektronik, yang penting bentuknya harus sama agar bisa ditempatkan dengan tepat di alur tempat duduknya.
Mencabut elemen pemanas dapat dilakukan dengan obeng minus yang tipis tetapi kuat, yaitu dengan mencongkelnya dari bagian tepi tempat duduknya sedikit-demi sedikit hingga semuanya keluar. Melakukannnya harus hati-hati agar alur tempat duduk elemen pemanas tidak menjadi cacat.

Kerusakan pada poin ketiga dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu kabel AC yang sudah mulai jelek bagian dalamnya atau buruknya kontak leaf-switch.  Ketika setrika bisa panas pastilah disertai dengan menyalanya lampu indikator karena lampu indikator ini paralel langsung dengan elemen pemanas.  Untuk mengatasi masalah kabel AC dan kontak leaf-switch sudah dijelaskan di bagian sebelumnya di atas.

Kerusakan pada poin keempat bisa disebabkan karena rusaknya leaf-switch atau setelan batas kelenturan automatic-iron telah berubah.
Leaf-switch yang rusak tidak bisa diganti karena tidak dijual di pasaran.  Jika masih ingin membuat setrika dapat berfungsi kembali maka harus dicari leaf-switch bekas dari setrika listrik yang lain yang mungkin sudah tidak dapat diperbaiki lagi, tetapi bagian leaf-switch-nya masih baik.  Hati-hati ketika membuka bagian-bagian yang menumpuk di atas leaf-switch.  Pisahkan satu demi satu secara perlahan dan ingatlah posisinya semula, jangan sampai lupa ketika akan memasangnya kembali.  Ada satu batangan kecil setebal lidi, pendek dan berwarna putih yang merupakan penghubung secara fisik antara automatic-iron dengan leaf-switch terdapat di antara celah di bagian itu.  Batangan putih kecil ini tidak boleh hilang, jika hilang maka fungsi otomatis setrika tidak akan dapat difungsikan lagi.

Setelan kelenturan automatic-iron jika berubah dapat disetel ulang dengan obeng minus miniatur.  Caranya adalah sebagai berikut :
Gunakan AVO-meter pada posisi OhmX1, tempatkan kedua tuasnya pada terminal 1 dan 2 (lihat gambar bagian A atau C di atas).  Putar pengatur panas setrika hingga ke posisi paling kiri (minimum), dalam posisi ini jarum penunjuk AVO-meter tidak boleh bergerak.  Jika ternyata bergerak setel ulang pengatur kelenturan automatic-iron dengan obeng minus miniatur, putar perlahan hingga posisi yang tepat di mana terlihat jarum AVO-meter tidak lagi bergerak.

Happy repairing!
http://elektronikaspot.blogspot.com/2015/02/memperbaiki-setrika-listrik.html

No comments: