Menumpuknya mikrofon-mikrofon rusak di banyak masjid mendorong adanya tulisan ini.
Untuk mikrofon murah mungkin mudah untuk mengabaikannya, tetapi untuk
mikrofon yang harganya lumayan mahal semua orang tentu setuju bahwa
memperbaikinya adalah lebih baik.
Apa yang akan diulas di sini adalah khusus untuk perbaikan mikrofon yang paling banyak digunakan, yaitu mikrofon dinamik.
Memperbaiki mikrofon rusak tidak perlu harus dilakukan oleh seorang ahli
atau pakar elektronik yang handal, cukup orang yang sudah bisa
menyolder saja.
Seperti biasa, sebelum melakukan reparasi terhadap suatu barang
elektronik ada baiknya untuk mengerti terlebih dahulu (meskipun sekilas)
tentang cara kerja barang elektronik yang akan diperbaiki tersebut.
Tentang dan cara kerja mikrofon dinamik.
Mikrofon dinamik adalah mikrofon yang bekerja atas dasar timbulnya
aliran listrik pada kumparan (lilitan-lilitan kawat) yang berada di
dalam area medan magnet karena adanya gerak dari kumparan tersebut.
Kumparan di dalam mikrofon dinamik menempel pada sebuah membran tipis
elastis dan berada di dalam celah sebuah besi magnet. Ketika ada suara
(misalnya suara orang berbicara) di dekat membran tersebut maka udara di
sekitarnya akan bergelombang (bergetar). Getaran suara pada udara itu
akan menerpa membran tipis dan membuatnya ikut bergetar, maka terjadilah
gerakan membran tipis mengikuti getaran-getaran suara pada udara yang
menerpanya itu.
Karena kumparan menempel pada membran tipis maka kumparan pun menjadi
ikut bergerak sebagaimana gerakan membran tipis, maka timbullah aliran
listrik kecil di antara ujung-ujung kawat lilitan di dalam kumparan.
Apabila listrik kecil ini disalurkan untuk diperkuat oleh amplifier dan
lalu diberikan ke speaker maka pada speaker akan terdengar bunyi/suara
sebagaimana asalnya (suara orang berbicara).
Skema rangkaian dan susunan sambungan untuk soket pada mikrofon dinamik yang umum diperlihatkan pada gambar berikut :
Kerusakan umum mikrofon dinamik.
Ada beberapa bagian kerusakan yang paling sering ditemui pada mikrofon
dinamik, di antaranya : kerusakan kabel, kerusakan spoel, kerusakan
switch, koneksi pada jack yang jelek.
Ciri kerusakan pada kabel adalah mikrofon/mic tidak mengeluarkan suara
(mati) setelah sebelumnya sempat dalam keadaan kadang hidup kadang
mati. Kabel coax yang biasa digunakan pada mic mempunyai dua bagian,
yaitu bagian kabel dalam yang diselubungi oleh serabut kabel bagian luar
yang terhubung ke ground. Salah satu bagian bisa saja ada yang putus.
Pemeriksaan kabel dapat dilakukan dengan menggunakan AVO-meter pada
posisi Ohm X1 atau Ohm X10 pada setiap bagian kabel dari ujung yang satu
ke ujung lainnya. Jika ternyata salah satu bagian kabel memang ada
yang putus (entah bagian dalam atau serabut bagian luar) maka kabel
dinyatakan telah rusak dan perlu diganti dengan yang baru.
Pada proses penggantian kabel perlu diperhatikan hal-hal berikut :
Pada gambar di atas tampak jack mic dengan terminal 1 untuk
disambungkan/disolder dengan kabel coax bagian dalam dan terminal 2
untuk disambungkan dengan kabel serabut penyelubung bagian luar.
Terminal 2 dari jack berfungsi juga sebagai pemegang/penjepit badan
kabel.
Di sebelah kanan jack tampak kepala soket sambungan antara kabel dengan
mic, terdapat empat bagian yaitu 1, 2 (ground), 3 dan 4. Terminal 1
disambungkan dengan kabel coax bagian dalam sedangkan terminal 2 (gnd)
dan 3 disatukan dan disambungkan dengan kabel serabut penyelubung bagian
luar. Bagian 4 adalah penjepit, berfungsi untuk memegang/menjepit
badan kabel agar posisinya tetap dan kokoh.
Kerusakan spoel kadang-kadang juga terjadi. Pengetesan spoel dapat
langsung dilakukan menggunakan AVO-meter pada posisi Ohm X10 atau Ohm
X100. Pada saat pengetesan switch harus dalam posisi on.
Kedua tuas tester ditempelkan pada dua titik solderan spoel, jika spoel
masih baik akan terukur adanya resistansi sekitar 500Ω atau lebih.
Apabila spoel telah rusak maka tidak akan terukur resistansi apapun
karena gulungannya telah putus. Ini berarti spoel perlu diganti.
Ciri kerusakan switch on-off pada mic adalah tidak berfungsinya switch.
Mic terus menerus dalam keadaan on (hidup) meskipun switch di-off-kan.
Kerusakan switch sering dianggap tidak mengganggu karena mic masih dapat berfungsi, hanya saja fungsinya tidak sempurna.
Koneksi pada jack yang buruk dapat mengakibatkan suara desis atau derau
yang kadang-kadang muncul bersamaan dengan mengecilnya suara bicara.
Untuk memperbaikinya cukup dengan membuka penutup jack dan lalu
menyolder ulang dua sambungan yang ada pada terminal-terminal jack.
Tidak lupa pula untuk memperbaiki jepitan pada badan kabel.
Happy repairing!
http://elektronikaspot.blogspot.com/2015/06/memperbaiki-mikrofon-rusak.html
No comments:
Post a Comment