Memperbaiki “water-dispenser” tidaklah terlalu rumit, ia bisa diperbaiki
walaupun oleh orang yang belum banyak mengerti tentang elektronik.
Skema dasar dispenser diperlihatkan pada gambar berikut :
Gambar di atas adalah skema elektronik water-dispenser standar yang hanya mempunyai fungsi pemanas (hot water-dispenser).
Bagian elektrik terpenting dispenser adalah main-switch (saklar utama)
yang biasanya berada di bagian belakang sebelah kanan atas, thermostat
mekanik (saklar-off peka suhu) yang menempel pada body tabung pemanas
air, dan heating-element (elemen pemanas) yang berada di dalam tabung
pemanas air.
Main-switch (switch utama) adalah saklar untuk mengaktifkan bagian
pemanas pada dispenser. Ketika saklar ini ditaruh pada posisi on maka
arus listrik akan mengalir ke rangkaian pemanas. Dalam kondisi normal
thermostat akan menyambungkan sehingga heating-element mendapatkan
aliran arus listrik. Proses pemanasan air di dalam tabung pemanas pun
dimulai. Lampu indikator merah lalu menyala.
Ketika suhu air di dalam tabung pemanas telah mencapai 70 atau 85ºC
(tergantung type thermostat yang digunakan) thermostat akan memutus
aliran arus ke heating-element. Proses pemanasan air di dalam tabung
pemanas lalu dihentikan dan lampu indikator hijau kemudian menyala.
Pemanasan air di dalam tabung pemanas akan kembali terjadi apabila suhu
air telah merosot beberapa derajat dari 70 atau 85ºC, yaitu dengan
aktifnya kembali thermostat menyambungkan dan memberi aliran arus
listrik kepada heating-element.
Kerusakan umum water-dispenser.
Kerusakan yang akan dibicarakan di sini adalah kerusakan yang sifatnya
“elektris” dan bukan kerusakan fisik seperti kran air yang patah atau
slang air ke tabung pemanas yang bocor. Kerusakan elektris dispenser
yang sering terjadi adalah rusaknya main-switch atau tidak berfungsinya
thermostat. Apabila main-switch rusak maka lampu indikator apapun
tidak ada yang menyala (Led 1 sampai dengan Led 4 semuanya mati). Dan
apabila thermostat rusak maka lampu indikator power (Led 3) tetap
menyala, namun indikator pemanas merah dan hijau (Led 1 dan Led 2) tidak
menyala.
Main-switch bisa diganti sendiri dengan membelinya di toko spare-parts
elektronik, begitu juga dengan thermostat. Cabut saja komponen yang
rusak dan bawa contohnya ke toko elektronik untuk mendapatkan
penggantinya. Jika tidak ada yang persis sama maka dapat diganti
dengan type ekuivalen yang mendekati sama, yang penting ketika dipasang
ke tempatnya bisa pas tanpa ada masalah.
Sebagian water-dispenser menggunakan thermostat mekanik dengan sensor
suhu 70ºC sedangkan sebagian lagi menggunakan sensor suhu 85ºC. Bahkan
ada juga yang menggunakan sensor suhu 95ºC (mendekati titik didih).
Dalam hal ini tidak terlalu masalah mengganti heat-switch 70ºC dengan
yang 85ºC atau sebaliknya. Akan tetapi jika thermostat aslinya adalah
70ºC sedangkan penggantinya adalah 95ºC sebaiknya dipertimbangkan ulang
untuk menggantinya, sebab dikhawatirkan material fisik yang
bersinggungan langsung dengan air yang dipanaskan tidak dibuat untuk
tahan terhadap suhu setinggi itu dalam penggunaan yang lama.
Memastikan kerusakan water-dispenser.
Meskipun telah bisa diketahui tentang ciri kerusakan main-switch dan
ciri kerusakan thermostat, ada baiknya kerusakan itu dipastikan lagi
agar tidak ada keraguan tentangnya.
Yang pertama dilakukan adalah melihat perkabelan yang tersambung ke
main-switch atau thermostat, adakah yang lepas atau putus karena gigitan
binatang seperti kecoak atau tikus-tikus kecil. Bisa jadi kerusakan
disebabkan oleh hal itu. Jika tidak ada masalah maka dilakukan
pengetesan terhadap main-switch atau thermostat.
Gunakan AVO-meter pada posisi Ohm X1 dan lakukan pengetesan kontak.
Ketika melakukan pengetesan sambungan ke sumber AC 220V harus dilepas
terlebih dahulu, jangan sampai lupa.
Mengetest main-switch adalah dengan cara menempelkan kedua tuas
AVO-meter ke pin-pin sambungan main-switch lalu ia di-on-kan. Apabila
jarum tester terlihat bergerak maka main-switch dalam keadaan baik, jika
tidak maka berarti main-switch sudah rusak dan perlu diganti.
Mengetest thermostat adalah dengan cara menempelkan kedua tuas AVO-meter
ke pin-pin sambungannya. Apabila jarum tester terlihat tidak bergerak
maka dipastikan thermostat telah rusak dan perlu diganti.
Terakhir, sebelum mengganti komponen yang rusak pastikan bahwa
heating-element tidak rusak (putus). Test pada kedua terminal
heating-element (ada di bagian bawah tabung pemanas air) dengan
AVO-meter OhmX10. Apabila jarum tester bergerak (meskipun tidak penuh)
maka berarti heating-element masih bagus.
Pengetesan heating-element cukup perlu agar tidak sia-sia mengganti
komponen yang rusak, sebab jika heating-element sudah rusak tidak ada
perlunya lagi mengganti main-switch atau thermostat.
Cukup ucapkan saja selamat tinggal kepada dispenser...
http://elektronikaspot.blogspot.com/2014/11/memperbaiki-water-dispenser.html
Keep happy repairing!
No comments:
Post a Comment