Kebanyakan
setrika listrik yang rusak sebenarnya masih bisa diperbaiki dengan
mudah, kerusakannya rata-rata hanya itu-itu saja. Namun karena orang
enggan atau mungkin tidak mengerti bagaimana cara memperbaikinya maka
banyak setrika listrik yang kelihatannya masih mulus statusnya sudah
berubah menjadi “bangkai” peralatan elektronik, padahal belum tentu ia
layak untuk dianggap sebagai bangkai...
Tentang dan cara kerja setrika listrik.
Sedikit uraian tentang setrika listrik yang akan dijelaskan di sini
mungkin dapat membantu memberikan gambaran sehingga mempermudah bagi
mereka yang mau mencoba untuk belajar memperbaiki setrika listrik.
Cara kerja setrika listrik sebenarnya sama saja dengan cara kerja
peralatan elektronik lainnya yang menghasilkan panas dengan energi
listrik. Dasarnya adalah memanfaatkan panas yang ditimbulkan oleh
kawat nikelin ketika dialiri listrik. Serupa dengan itu peralatan
elektronik lain yang juga memanfaatkan panas kawat nikelin ketika
dialiri listrik adalah : Solder listrik, kompor listrik, rice-cooker,
hot water-dispenser dan lain-lain.
Pada setrika listrik kawat nikelin dalam ukuran tertentu dililitkan pada
suatu wadah. Ukuran dan panjang kawat itu telah ditentukan sedemikian
rupa sehingga dari ujung yang satu ke ujung lainnya terdapat resistansi
yang akan menentukan bilangan Watt-nya. Ini karena pada kawat nikelin
terdapat resistansi jenis yang khas sebagaimana juga pada kawat-kawat
dari bahan lainnya (setiap kawat dari bahan yang berbeda mempunyai
resistansi jenis yang berbeda-beda pula).
Pada setrika listrik model terdahulu yang tidak mempunyai pengaturan
panas otomatis wadah tempat kawat dililitkan berbentuk pipih dan
diisolasi dengan menggunakan isolator mika yang tahan terhadap panas
tinggi, lalu dijepitkan di antara dua lempeng besi penyalur panas.
Pada setrika listrik otomatis wadah lilitan kawat berbentuk batang dan
ditempatkan di dalam selongsong logam berlekuk (mengikuti bentuk
setrika). Antara lilitan kawat dengan selongsong berlekuk itu diberi
isolasi dari bahan semen khusus, sehingga tidak terjadi kontak listrik
antara keduanya. Selongsong berlekuk dengan lilitan kawat nikelin di
dalamnya inilah yang disebut dengan elemen pemanas.
Pengaturan panas pada setrika listrik otomatis memanfaatkan sifat besi
yang memuai ketika terkena panas dan menyusut ketika dingin. Ada
lempengan kecil besi khusus yang sifat pemuaiannya tinggi jika terkena
panas (sering disebut
automatic-iron) ditempelkan pada satu
bagian penyalur panas di badan setrika. Lempengan kecil automatic-iron
ini terhubung secara fisik dengan sebuah leaf-switch. Dalam kondisi
normal hingga batas suhu tertentu leaf-switch menyambungkan aliran
listrik untuk diberikan kepada elemen pemanas sehingga proses pemanasan
pun terjadi.
Apabila panas pada setrika telah mencapai suhu tertentu tingkat pemuaian
automatic-iron akan mencapai taraf yang mampu untuk menekan leaf-switch
sehingga kontaknya akan berpindah dan memutus aliran listrik ke elemen
pemanas. Karena itu proses pemanasan pun dihentikan dan suhu setrika
akan berangsur-angsur menurun.
Turunnya suhu pada setrika akan membuat automatic-iron kembali menyusut
sehingga tekanan kepada leaf-switch berkurang, pada batas tertentu
leaf-switch akan kembali menyambungkan aliran listrik untuk elemen
pemanas. Begitulah proses otomatisasi pengaturan panas pada setrika
listrik.
Derajat panas yang membuat automatic-iron menggerakkan leaf-switch bisa
diatur dengan sebuah penyetel kelenturan lempengan automatic-iron,
inilah pengatur putar suhu yang terdapat pada setrika listrik.
Untuk melengkapi penjelasan, berikut ini disertakan gambar bagian dalam dari sebuah setrika listrika pada umumnya.
Pada gambar (A) diperlihatkan bagian belakang setrika setelah penutupnya
dibuka. Ada tiga terminal sambungan yaitu 1, 2, dan 3.
Terminal 1 adalah terminal untuk menautkan satu kaki elektroda + dari
lampu indikator. Terminal ini juga terhubung ke satu elektroda +
elemen pemanas dan kontak out leaf-switch.
Terminal 2 adalah terminal “common” (umum) untuk menautkan sambungan
common kabel AC dan satu kaki elektroda lampu indikator lainnya.
Terminal ini juga terhubung ke elektroda common dari elemen pemanas.
Terminal 3 adalah terminal untuk menautkan sambungan + dari kabel AC. Terminal ini juga terhubung ke kontak in leaf-switch.
Pada gambar (B) diperlihatkan bagian atas setrika setelah knob-putar
diangkat/dilepas. Untuk membuka bagian dalam setrika, mur yang
terdapat di lubang baut harus dilepas, setelah itu baut-baut pada
terminal 1, 2, dan 3 juga harus dibuka untuk melepaskan
sambungan-sambungan kabel dan lampu indikator yang tertaut kepadanya.
“a” adalah lampu indikator.
Pada gambar (C) tampak bagian dalam setrika. “b” adalah selongsong
berlekuk elemen pemanas, dan “c” adalah lempengan kecil automatic-iron.
Gambar (D) memperlihatkan setelan kelenturan automatic-iron.
Pada gambar (E) diperlihatkan bagian tumpukan di antara leaf-switch.
“e” adalah kontak leaf-switch yang tersembunyi di bagian bawah.
Kerusakan umum setrika listrik dan cara memperbaikinya.
Umumnya setrika listrik otomatis mempunyai kerusakan-kerusakan sebagai berikut :
- 1.Tidak panas, lampu indikator tidak menyala
- 2.Tidak panas, tetapi lampu indikator menyala
- 3.Kadang-kadang panas kadang-kadang tidak
- 4.Fungsi otomatis tidak bekerja sehingga setrika menjadi terlalu panas.
Kerusakan pada poin pertama biasa disebabkan oleh putusnya kabel AC dan ini merupakan kerusakan yang paling sering terjadi.
Untuk memastikannya kabel AC setrika perlu di-test, yaitu dengan
menggunakan AVO-meter pada posisi OhmX1. Setiap ujung dari kabel AC
di-test apakah tersambung ke ujung lainnya. Biasanya salah satu bagian
di dalam kabel AC itu ada yang putus.
Jika sudah dapat dipastikan bahwa di dalam kabel AC sudah ada yang putus, ganti saja dengan yang baru.
Perhatikanlah bahwa kabel AC setrika berbeda dengan kabel AC perangkat
elektronik lainnya. Ia mempunyai lapisan pelindung panas di sepanjang
bagian luarnya, karena itu kabel AC setrika adalah khusus, jika rusak
tidak bisa diganti dengan sembarang kabel AC.
Penyebab lain kerusakan pada poin pertama adalah buruknya kondisi kontak leaf-switch.
Kondisi kontak leaf-switch yang buruk bisa diperbaiki dengan cara
menyelipkan amplas halus di antara kedua bagian kontak (atas dan bawah)
yang saling menempel, lalu digosok-gosok perlahan. Jika sudah
dilakukan terhadap satu bagian maka dilakukan kepada bagian lainnya
dengan cara membalik permukaan amplas lalu digosok-gosok lagi. Setelah
cukup, ada baiknya bagian kontak leaf-switch itu disemprot sedikit
dengan pembersih kontak (contact-cleaner).
Perlu dicatat bahwa kasus kontak leaf-switch yang buruk sangat jarang
terjadi pada setrika-setrika keluaran merk terkenal. Ini biasanya
terjadi pada setrika-setrika murahan dengan kwalitas leaf-switch yang
tidak prima.
Kemungkinan kerusakan pada poin kedua hanya bisa disebabkan oleh satu hal : Elemen pemanas yang sudah rusak (putus).
Elemen pemanas dapat di-test dengan AVO-meter pada posisi OhmX1, taruh
kedua ujung tuas tester di kedua terminal sambungan elemen pemanas.
Jika jarum penunjuk bergerak berarti elemen pemanas masih baik, tetapi
jika tidak bergerak maka berarti elemen pemanas sudah rusak.
Elemen pemanas bisa diganti karena dijual di toko-toko listrik/parts
elektronik, yang penting bentuknya harus sama agar bisa ditempatkan
dengan tepat di alur tempat duduknya.
Mencabut elemen pemanas dapat dilakukan dengan obeng minus yang tipis
tetapi kuat, yaitu dengan mencongkelnya dari bagian tepi tempat duduknya
sedikit-demi sedikit hingga semuanya keluar. Melakukannnya harus
hati-hati agar alur tempat duduk elemen pemanas tidak menjadi cacat.
Kerusakan pada poin ketiga dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu kabel AC
yang sudah mulai jelek bagian dalamnya atau buruknya kontak
leaf-switch. Ketika setrika bisa panas pastilah disertai dengan
menyalanya lampu indikator karena lampu indikator ini paralel langsung
dengan elemen pemanas. Untuk mengatasi masalah kabel AC dan kontak
leaf-switch sudah dijelaskan di bagian sebelumnya di atas.
Kerusakan pada poin keempat bisa disebabkan karena rusaknya leaf-switch
atau setelan batas kelenturan automatic-iron telah berubah.
Leaf-switch yang rusak tidak bisa diganti karena tidak dijual di
pasaran. Jika masih ingin membuat setrika dapat berfungsi kembali maka
harus dicari leaf-switch bekas dari setrika listrik yang lain yang
mungkin sudah tidak dapat diperbaiki lagi, tetapi bagian leaf-switch-nya
masih baik. Hati-hati ketika membuka bagian-bagian yang menumpuk di
atas leaf-switch. Pisahkan satu demi satu secara perlahan dan ingatlah
posisinya semula, jangan sampai lupa ketika akan memasangnya kembali.
Ada satu batangan kecil setebal lidi, pendek dan berwarna putih yang
merupakan penghubung secara fisik antara automatic-iron dengan
leaf-switch terdapat di antara celah di bagian itu. Batangan putih
kecil ini tidak boleh hilang, jika hilang maka fungsi otomatis setrika
tidak akan dapat difungsikan lagi.
Setelan kelenturan automatic-iron jika berubah dapat disetel ulang
dengan obeng minus miniatur. Caranya adalah sebagai berikut :
Gunakan AVO-meter pada posisi OhmX1, tempatkan kedua tuasnya pada
terminal 1 dan 2 (lihat gambar bagian A atau C di atas). Putar
pengatur panas setrika hingga ke posisi paling kiri (minimum), dalam
posisi ini jarum penunjuk AVO-meter tidak boleh bergerak. Jika
ternyata bergerak setel ulang pengatur kelenturan automatic-iron dengan
obeng minus miniatur, putar perlahan hingga posisi yang tepat di mana
terlihat jarum AVO-meter tidak lagi bergerak.
Happy repairing!
http://elektronikaspot.blogspot.com/2015/02/memperbaiki-setrika-listrik.html